Beranda > nggacor-ngelantur > Saya seorang perokok tapi bukan pemabok

Saya seorang perokok tapi bukan pemabok

     monkey-smoking3Saya adalah seorang perokok tapi saya bukan pemabok sayapun sudah pernah mencoba berhenti merokok dan sayapun mencoba merokok lagi sampai sekarang saya tetap seorang perokok. Sayapun tahu dampak rokok, sayapun juga tahu kalau rokok di haramkan, sayapun tahu semua bahaya terangkum dalam sebuah ROKOK. Tetapi saya tidak tahu mengapa saya menjadi perokok.  

Membicarakan rokok memanglah sangat menggemaskan sudah tahu nggak ada untugnya tetep aja ada  yang namanya perokok, semakin di larang malah semakin membuat orang terangsang.

Rokok sudah ada sejak saya lahir bahkan mungkin sudah ada sebelum kakek saya lahir, rokok sangatlah mudah kita temui di kehidupan masyarakat umumnya masarakat tingkah bawah di mana ada hajatan kecil ataupun besar di situ pasti ada rokok, bahkan di daerah sekitar saya di mana ada orang yang berkumpul di situ pasti ada rokok.

Sudah banyak poster, iklan, slogan-slogan, dan peringatan yang mengumandangkan bahaya rokok tapi hasilnya?

Memberantas rokok sama halnya seperti memadamkan api yang sudah berkobar hanya dengan menggunakan satu ember air kita butuh kesabaran ekstra untuk memadamkanya. Karena seorang perokok akan tetap ada selama rokok tetap ada, dan rokok akan ada selama tembakau tetap ada, dan tembakau akan ada selama petani tembakau tetap ada.

Rasanya saat ini semua orang yang bisa berbicara bisa berteriak kalu rokok itu tidak bagus untuk kesehatan, rokok bisa merugikan orang lain dan diri sendiri bahkan seorang pemabukpun masih bisa berteriak yang sama padahal di saku dan tanganya masih terselip rokok.

Tetapi dalam pikiran saya yang waras karena saya sekarang tidak mabok punya sebuah keinginan suatu saat nanti akan berhenti merokok tapi entah kapan waktunya saya juga tidak memastikan. Yang menjadi pertanyaan saya;

Kalau saya bisa mengerti anda yang tidak merokok, tapi bisakah anda memahami saya yang seorang perokok?

Seberapa hinakah seorang perokok di mata anda?

 

  1. April 8, 2009 pukul 11:41 am

    jantungmu.. bukan jantungku
    Penyakitmu… bukan untukku
    Rokokmu… rokokku..
    Rokokku .. tentu bukan rokokmu
    ingin rokokku? beli dulu,huaaaaaah ckc ck ck wk wk wk

    punyamu punyaku, punyaku punyaku dw…

  2. April 8, 2009 pukul 3:42 pm

    saya sendiri perokok, tapi saya benci pada perokok, jika perokok tersebut merokok diangkutan umum. he.he.. 😉

    sama mas…!
    di angkutan umum, dan tempat umum saya juga tidak suka merokok.

  3. April 9, 2009 pukul 4:59 am

    aku yo perokok
    tapi aku juga bukan pemabuk…

    marilah merokok dengan sopan 🙂
    dengan etika….
    dan juga menghormati yang bukan perokok !

    btw,udud ku entek kang !! njaluk udud mu sithok kang 🙂

    bwakakakakakka

    weh mreneo kang, iki kopine yo lagi wae ngawe..!

  4. April 9, 2009 pukul 8:00 am

    aku dulu perokok berat, tapi sekarang udah berhenti. Kalau memang mau berhenti, memang ya harus menderita, mengalami siksaan keinginan yang menggelora. Tapi ngerokok enak juga lho……
    tapi terserahlah……

    sebetulnya berhanti bisa faktor pergaulan aja yang membawa saya sbgai searang perokok.

  5. April 9, 2009 pukul 2:13 pm

    Alhamdulillah aku bukan perokok…

    Semua kembali kepada diri masing2 serta tentunya bagaimana perokok menempatkan diri dengan non perokok.. *hallah 😉

  6. April 10, 2009 pukul 8:43 am

    yang penting para perokok ituh kalo ngrokok menghormati oreang-orang disekitarnya yang nggak ngerokok
    jangan ngeracunin orang² disekitar anda yang nggak ngerokok

    tenang mey, saya nggak akan ngerokok di depan cwek n anak kecil…
    saya bisa melakukanya kok mey..
    tapi do’akan bisa berhenti ya mey,,,

  7. April 10, 2009 pukul 9:30 am

    saya sudah mencapai nirvana sebagai perokok. maksudnya, saya tidak perlu lagi membakar rokok batangan dan menghisapnya untuk menikmati hidup.

    ingin bergabung bersama saya di nirvana atau masih nyaman di nervaka rokok? :mrgreen:
    entah kapan saya bisa bergabung di nirvana itu, tapi sampai sekarang saya masih menikmati sebagi nervaka ini…?

  8. April 10, 2009 pukul 1:16 pm

    hm…. ikut denologis aja tuh… !!!

    ya, semoga aja nirvana lekas menyambutku..!

  9. akang zhitoer
    April 12, 2009 pukul 7:55 am

    dulu saya juga perokok berat. namun karena usaha pengen berhenti merokok besar, akhirnya ku bisa berhenti.
    peokok juga manusia, manusia tidaklah hina, jadi perokok juga tidak hina

    makasih, do’akan aja saya bisa brhenti merokok.

  10. April 12, 2009 pukul 9:19 pm

    saya bukan perokok. koq nyuruh mengertiin orang yang merokok. wong sampe detik ini saya nggak ngerti kenapa orang merokok sudah ngerti bahayanya yang disebut diatas masih saja ngerokok dan malah memaksa yg bukan perokok untuk mengerti.

    ha ha ha ha

    saya sendiri jg nggak tahu mengapa mjd perokok, tapi sebaiknya anda nggak usah mengerti mengapa orang itu merokok.

  11. April 13, 2009 pukul 12:05 am

    seppp

    apane seng seppp..?

  12. April 13, 2009 pukul 6:44 am

    lebih baik jangan ngrokok lah..
    say no to rokok… hehehe..

    yah nnti suatu saat ,,,

  13. April 13, 2009 pukul 10:54 am

    Rokok opo pak

    tanya ama penjual rokok..

  14. April 13, 2009 pukul 11:03 am

    untung saya bukan seorang perokok apa lagi pemabuk

    berbahagialah kamu mas unting dan kalo bisa ndak usah mengenalnya apalagi mencobanya.

  15. April 14, 2009 pukul 2:53 am

    kalo bisa mah dihentikan semuanya mas
    eman eman badannya
    byme

    makasih saranya…
    do’akan aja cepat berhenti.

  16. April 14, 2009 pukul 10:59 am

    orang yang menghisap *sengaja atau gak* lebih berbahaya dari pada perokoknya,,,

    mencegah lebih baik dari pada mengobati…..

    jadi berhati hatilah hai mereka yang perokok berat …

    mengobatipun lebih baik dari pada membiarkan,
    jadi berhati hatilah di dekat perokok berat.

  17. April 14, 2009 pukul 8:51 pm

    Ya boleh2 saja merokok, tp jgn sampai merugikan org lain…

    ya smg aja nggak ada yang merasa dirugikan dengan merokok saya.

  18. April 15, 2009 pukul 12:49 am

    Untuk memeberantas rokok, Harusnya pabrik rokok yang ditutup terlebih dahulu, pasti berhasil

    wah berhasil memberantas rokok tapi menimbulkan banyak penganguran.

  19. April 15, 2009 pukul 3:40 am

    saiya juga perokok…
    yang penting jangan jadi perokok BERAT, MBERATNE KONCONE PAK HAHAHAHAHAA..

    siip ,,!

  20. April 15, 2009 pukul 5:50 am

    bicara soal rokok merokok nie yeee Dinda bukan seorang perokok apalagi pemabok yang pasti tuhhh… :mrgreen: Dinda gag suka orang yang ngerokok langsung didepan dinda kecuali terpaksa. kalo bisa menghindar lebih baik menghindar

    tenagn aja dinda, saya nggak akan ngerokok di depane cewek apalagi di depane dinda, kasihan dindanya.

  21. April 15, 2009 pukul 12:50 pm

    “Kalau saya bisa mengerti anda yang tidak merokok, tapi bisakah anda memahami saya yang seorang perokok?”
    Setujuuu…. hehehehe…. saya juga perokok kang…. bagi dooong rokoknya…..

    disini mas ada nih,,!

  22. April 16, 2009 pukul 4:09 am

    saya perokok (itu dulu) sekarang sudah insyaf, sekarang pemabok online

    wah parah tuh, tapi terserah u aja..!

  23. April 17, 2009 pukul 10:31 am

    Stop to smoking mas….
    Inget anak cucuk sampean ya. Hihihihi…

    Btw, aku punya award buat kamu, tolong diambil ya di http://wahyuapriani.wordpress.com/2009/04/17/terimakasih/
    Gantian yang dapet awardnya!

    lom punya anak n cucu nikah aja belom.

  24. masnur
    April 17, 2009 pukul 2:12 pm

    Coba deh puasa seharian, pasti berhenti ngrokok. Lalu bukanya cari deh temen2 yg perokok ajak makan bareng, pasti deh ngrokok lagi 😀 Jadi….

    ya nrgrokok,

  25. April 18, 2009 pukul 1:57 am

    Ahhhh.. gk mau!! Kudu dikerjain dong Kang. Kalo gak dikerjain ntar namanya gak sayang sama aku. Eh btw, aku kmr salah posting judul awardnya. Ngambilnya disini ae http://wahyuapriani.wordpress.com/2009/04/17/thankyou/.
    Yang kemarin delete ajah ya Kang.

    kok maksa,,,

  26. April 18, 2009 pukul 7:06 am

    saya bukan perokok
    wkwkwkwk

  27. April 20, 2009 pukul 5:43 pm

    nggak ikut-ikut ah …
    saya juga lagi berlatih berehenti merokok ..
    angele poolll 🙂

    selamat ..!

  28. Wecayadi
    April 24, 2009 pukul 9:55 am

    Ada baiknya kita renungkan syair pujangga kita Taufik Ismail berikut :

    Tuhan Sembilan Senti
    Taufiq Ismail

    Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
    tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
    Di sawah petani merokok,
    di pabrik pekerja merokok,
    di kantor pegawai merokok,
    di kabinet menteri merokok,
    di reses parlemen anggota DPR merokok,
    di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
    hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
    di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
    di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
    di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
    di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
    Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
    sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,
    Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
    di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
    di kampus mahasiswa merokok,
    di ruang kuliah dosen merokok,
    di rapat POMG orang tua murid merokok,
    di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
    apakah ada buku tuntunan cara merokok,
    Di angkot kijang penumpang merokok,
    di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,
    di loket penjualan karcis orang merokok,
    di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
    di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
    di andong Yogya kusirnya merokok,
    sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,
    Negeri kita ini sungguh nirwana
    kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
    tapi tempat cobaan sangat berat
    bagi orang yang tak merokok,
    Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
    diam-diam menguasai kita,
    Di pasar orang merokok,
    di warung Tegal pengunjung merokok,
    di restoran di toko buku orang merokok,
    di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
    Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
    tak tertahankan asap rokok,
    bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur
    ketika melayani para suami yang bau mulut
    dan hidungnya mirip asbak rokok,
    Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
    saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
    tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
    Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
    mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
    kita ketularan penyakitnya.
    Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,
    Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
    dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
    Bisa ketularan kena,
    Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
    di apotik yang antri obat merokok,
    di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
    di ruang tunggu dokter pasien merokok,
    dan ada juga dokter-dokter merokok,
    Istirahat main tenis orang merokok,
    di pinggir lapangan voli orang merokok,
    menyandang raket badminton orang merokok,
    pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
    panitia pertandingan balap mobil,
    pertandingan bulutangkis,
    turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
    Di kamar kecil 12 meter kubik,
    sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
    di dalam lift gedung 15 tingkat
    dengan tak acuh orang goblok merokok,
    di ruang sidang ber-AC penuh,
    dengan cueknya,
    pakai dasi,
    orang-orang goblok merokok,
    Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
    sangat ramah bagi orang perokok,
    tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
    bagi orang yang tak merokok,
    Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
    diam-diam menguasai kita,
    Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
    duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
    Mereka ulama ahli hisap.
    Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
    Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok.
    Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil,
    sembilan senti panjangnya,
    putih warnanya,
    ke mana-mana dibawa dengan setia,
    satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
    Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
    tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan,
    cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
    Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
    dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
    Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
    Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
    Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
    Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
    Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
    Kalau tak tahan,
    Di luar itu sajalah merokok.
    Laa taqtuluu anfusakum.
    Min fadhlik, ya ustadz.
    25 penyakit ada dalam khamr.
    Khamr diharamkan.
    15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
    Daging khinzir diharamkan.
    4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
    Patutnya rokok diapakan?
    Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
    Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
    Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
    karena pada zaman Rasulullah dahulu,
    sudah ada alkohol,
    sudah ada babi,
    tapi belum ada rokok.
    Jadi ini PR untuk para ulama.
    Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
    Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
    jangan,
    Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
    Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
    yaitu ujung rokok mereka.
    Kini mereka berfikir.
    Biarkan mereka berfikir.
    Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
    dan ada yang mulai terbatuk-batuk,
    Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
    sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
    Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
    lebih gawat ketimbang bencana banjir,
    gempa bumi dan longsor,
    cuma setingkat di bawah korban narkoba,
    Pada saat sajak ini dibacakan,
    berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
    jutaan jumlahnya,
    bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
    dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
    diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
    Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
    tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
    karena orang akan khusyuk dan fana
    dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
    dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
    Rabbana,
    beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

    sebuah syair yang sangat mengetuk hati dan pikiran.

  29. bolosompil
    April 25, 2009 pukul 4:42 am

    aku juga perokok….. tapi bukan perokok berat… .. iseng but ngisi waktu insirahat…..gambarnya gokil abis… nih kreatif mas ..

    makasih,,,

  30. April 27, 2009 pukul 8:53 am

    hilangin semua untuk kesehatan
    byme
    insaalloh

  31. April 28, 2009 pukul 9:22 am

    wedeuuwww… masih ngrokok tho..??

    iya mas ,,,,,mumet,,,

  32. Wecayadi
    April 29, 2009 pukul 12:07 pm

    Kata temen2 yang dah pada berhenti ngrokok, kalo mo berhenti langsung ja berhenti. Jo di cicil sithik2. Paling seminggu mari mangan yen ra udut koyo wong gendhenk…. Habis tu dah biasa kalo gak udut.

  33. Mei 2, 2009 pukul 3:21 am

    au yo ngrokok ki tapi ogak mabuk kok
    NO ALCOHOL es teh bae lah hahahahahaha

    sipp es teh memang lebih mantabbbb

  34. Mei 4, 2009 pukul 2:28 am

    wajar..laki² mjdi perokok..asal ga perokok berat,tau diri saat merokok,,dan yang paling pnting bkan seorang pemabok.
    moga cpet bsa berhnti maz.. 🙂

    do’a kan yan ti2n

  35. Mei 6, 2009 pukul 4:52 am

    buah kedondong
    buah pepaya

    ngerokok dong
    biar gaya

    yah boleh aja bergaya, tapi juga harus waspada.

  36. mivta
    Mei 13, 2009 pukul 4:17 am

    ngrokok ki lak yo ngebong duwit…

    ya jelas tidak.

  37. ian
    Juni 3, 2009 pukul 8:28 pm

    kang gambar bole di copy gag y…
    utk kmpanye bahaya rokok nie…
    ian depok

    sebaiknya u izin yang punya soale ini jg bukan punya saya.
    coba di klik itu gambar.

  38. Maret 10, 2010 pukul 9:06 am

    Aku perokok

  39. Mie Sehati
    Maret 11, 2010 pukul 9:02 pm

    Salam

    Baru saja kita diskusi lagi tentang rokok.

    Silahkan dinikmati di sini
    http://eshape.blogspot.com/2010/03/diskusi-rokok-yuk.html

    Gambar yang ada di halaman ini tak pinjam ke postingan di atas.

    Tks

    Salam

  40. ley
    Mei 6, 2010 pukul 2:08 pm

    seorang perokok memilih merusak tubuhnya dgn bhn2 yang terkandung dlm rokok setiap hari
    pada waktu tidak taunya di masa mudanya ia mencoba-coba rokok itu dan merasakan nikmatnya sehingga ia pun ketagihan karena ada bahan dikandung rokok yng menyebabkan demikian
    padahal tubuhnya diberikan kepadanya dalam keadaan sehat oleh penciptanya,
    kini setiap mereka tau bahayanya namun masih tetep memilih merokok
    Banyak dari mereka di masa tuany telah terbaring karena sakitnya oleh rokok dan menyesal..
    bukan tidak menghargai pilihan mereka larangan diberlakukan tapi untuk melindungi mereka dari pilihan mereka yang keliru di masa mudanya dan membantu mereka untuk berhenti..
    seharusnya bukanlah larangan atau fatwa yang menyebabkan orang memilih yang benar, tetapi karena kesadaran takut kpada Tuhan dan mensyukuri pemberianNya karena telah diberi tubuh yang sehat..
    jdilah orang yang bersyukur dengan tidak merokok..thanx

  41. Juli 22, 2010 pukul 11:55 pm

    aq dulu jg perokok tp aq skrg dah berhnti kl mo brhnt ay mas brg2 ma sy biar sehat sm2 enak jg sm2…………..gmn mo ga’.?????????

  42. Juli 22, 2010 pukul 11:58 pm

    Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.

    CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :
    – Gelisah, tangan gemetar (tremor)
    – Cita rasa / selera makan berkurang
    – Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya

    Tar dan Asap Rokok
    Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan :
    – Batuk-batuk atau sesak napas
    – Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas,
    lidah atau bibir

    Nikotin
    Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
    – Jantung berdebar-debar
    – Meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah,
    tang erat dengan terjadinya serangan jantung

    Gas CO (Karbon Mono Oksida)
    Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah.
    Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen
    Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar