Rindu masa kecil
Satu bulan tak masuk sekolah karena libur kenaikan kelas di SD kami sebuah penantian tahunan yang selalu saya harap-harapkan. Dimana saya tak punya rencana yang muluk-muluk hanya ingin menghabiskan liburan itu dengan bermain dan bermain sebagai pelampiasan untuk menikmati kebebasan.
Masa kecil memang menyenangkan sebuah kebebasan yang selalu bisa kita nikmati di setiap harinya, ingin makan tinggal ambil tidak peduli harus memikirkan setelah ini mau apa, mau tidur tinggal tidur tidak peduli besok punya rencana apa, besok mau kerja apa. Baca selengkapnya…
Embah, jangan sedih
Setelah menunggu beberapa bulan akirnya datang juga, masa-masa penuh pengorbanan tetesan kerigat dan tenaga. Mulai dari menuai benih, menanamnya, merawatnya akirnya menguning juga, tibalah saanya kita menuai hasil.
Embahpun bertanya “Kapan padinya kita panen nak”?
“Satu minggu lagi mbah kira-kira sudah bisa kita panen”
Setelah menunggu satu minggu padi pun kami panen, tetapi kali ini saya agak heran dan bertanya-tanya dalam hati mengapa mbah sering menanyakan tentang kapan padinya di panen. setelah padi selesai kami panen kamipun menjumlah hasil panen kali ini.
harapan tak sesuai kenyataan itulah hasil yang kami dapatkan, kekecewaanpun tampak sekali di wajah Embah setelah melihat hasil panen kami. Dengan wajah lusu karena capek seharian bekerja saya pun bergegas membaersihkan badan dengan harapan bisa cepat istirahat dan tidur.
Ketika itu waktu sudah magrib terdengar keras suara adzan dari samping rumah karena memang rumah kami bersampingan dengan sebuah surau kecil. Tapi saya lihat Embah masih di samping tumpukan gabah dan duduk termenung dengan raut wajah yang sedikit sedih dan kecewa. Lalu saya pun segera mendekati embah dan bertanya; Baca selengkapnya…
IBU
IBU di saat aku jauh darimu semakin terasa kasih sayangmu
Ribuan rintangan kau hadapi demi anakmu
Tetes keringatmu butiran mutiara di hari pembalasanmu
IBU…..
Marahmu kasih sayangmu
Tutur katamu wahyu bagiku
lembut belaianmu surga bagiku
IBU……
Kaulah tongkat kehidupaanku
IBU….
Dengan apa aku harus mambalas semau pengorbananmu
Hanyalah do’a yang tulus dari lubuk hatiku
“SEMOGA RAHMAT TUHAN DAN KEBAHAGIAAN SELALU MENYERTAIMU”
si UNYIL
Cerita ULAR YG DI MAKAN HARIMAU ini saya dengar pertama kali dari teman saya MAS LUQMAN HAKIM nama panggilanya TAQIM dia berasal dari TUBAN dan asal cerita ini dari mana saya juga kurang tahu dan biasanya kalo sedang cerita selalu di iringi ekpresi dia juga sangat pandai main bola kalau dia membawa bola seperti pemain terkanal micol blaback, sebab TAQIM bukan pemain bola tetapi dia senang kalo di suruh ngambilin bola.
Ceritanya begini ada sebuah keluaga Ayah Ibu dan seorang Anaknya yang sangat kritis dia selalu bertanya apa yang ia lihat yang namanya UNYIL, pada suatu hari Ayah dan Ibu ada acara mendadak dan kalau ia mengajak si Unyil pasti merepotkan karena acaranya sampai malam, lalu Ayah bertanya kepada ibu, Baca selengkapnya…
Komentar Terbaru